Senin, 27 Februari 2012

film islam terbaik : Le Grand Voyage






Assalamualaikum wr.wb.

Le Grand Voyage, film ini memang sudah diproduksi kurang lebih 6 tahun yang lalu tapi mengapa saya baru meng-upload sekarang? hehehehe itu karena saya baru aktif di blog dan saya tidak mau kehilangan film ini, film yang sebenarnya menyimpan makna yang mendalam.
Banyak yang bisa dipetik dari film ini, mulai dari kesabaran, pengorbanan, kasih sayang, Akhlak hingga urusan berbakti kepada orang tua.
Menurut saya Film ini sangat berharga, banyak kabar juga bahwa Film Le Grand Voyage ini adalah Film Islam terbaik Di Dunia, wah wah wah. Mantap sekali tuh.
Nah saya kasih tau ceritanya nih :

Film ini mengisahkan perjalanan seorang ayah bersama anak laki-lakinya menuju Mekkah yang penuh makna kehidupan. reda diminta menemani ayahnya untuk mengantar ke Mekkah menunaikan ibadah haji. Namun sang ayah telah berniat melakukan perjalanan ini tidak menggunakan pesawat, melainkan menggunakan mobil. Jarak yang mereka tempuh kira-kira 5000 km antara Perancis - Mekkah. Di tengah perjalanannya, Reda bertanya kepada ayahnya, “Kenapa Ayah tidak naik pesawat untuk naik haji? Lebih praktis. Si Ayah menjawab,”Saat air laut naik ke langit, rasa asinnya hilang dan murni kembali. Air laut menguap naik ke awan. Saat menguap, ia menjadi tawar.” Itulah sebabnya lebih baiknaik haji berjalan kaki daripada naik kuda. Lebih baik naik kuda daripada naik mobil. Lebih baik naik mobil daripada naik kapal laut. Lebih baik naik kapal laut daripada naik pesawat.” Ketika Ayah kecil, almarhum kakekmu berangkat naik keledai. Ayah tak pernah melupakan hari itu. Kakekmu lelaki pemberani. Tiap hari Ayah naik ke atas bukit, disana Ayah bisa lihat cakrawala. Ayah ingin jadi orang pertama yang melihatnya kembali.”



Perjalanan Ayah dan anak sejauh 5000 km ini bukanlah tanpa halangan dan tantangan. Dari Perancis menuju Italia terus ke Slovenia, Kroasia, Yugoslavia, Bulgaria, Turki, Syria, Yordania, dan akhirnya sampai ke Arab Saudi. Perjalanan ini, selain memerlukan stamina yang tangguh, juga dipenuhi berbagai macam cobaan seperti konflik internal antara ayah dan anak, kehilangan uang di tengah perjalanan, tertimbun salju dan lain sebagainya.



Namun perjalanan sesungguhnya bukanlah perjalanan sang ayah yang menunaikan ibadah haji. Perjalanan sesungguhnya adalah perjalanan sang anak yang menemukan hakikat hidup selama menempuh perjalanan ini. Reda, si anak bukanlah pemuda yang spiritual dan tugas mengantar ayahnya inisemula karena terpaksa disebabkan oleh karena ayahnya tidak bisa menyetir sedangkan kakanya dicabut SIMnya. Reda masih SMU dan punya pacar sehingga sepanjang perjalanan selalu teringat kekasihnya. Selain itu, Reda sangat egois dan suka kemewahan.


Karena perjalanan inilah, Reda mendapatkan perjalanan rohani yang maha dasyhat. Dari setiap konflik dengan ayahnya, halangan dan tantangan yang secara bersama mampu dihadapi hingga sampai ke tempat tujuan. Akhirnya Reda pun harus menghadapi kenyataan Ayahnya meninggal di tanah suci.



Perjalanan Agung sang Ayah ini telah memberikan perjalanan spiritual tersendiri bagi sang Anak.
Untuk menyatukan filenya saudara bisa memakai applikasi Gsplit anda juga dapat mendownload applikasi Gsplit gratisdisini

Semoga tidak kecewa dengan film yang bagus ini hehehe.
SALAM MUSLIM!

»»  READMORE...

Kamis, 16 Februari 2012

HMI dari dulu

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah sebuah organisasi yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 5 Februari 1947, atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta.
HMI merupakan organisasi independen yang mempunyai tujuan: Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT.
Untuk menyelamatkan HMI dari kehancuran, maka melalui Kongres Padang disepakatilah asas tunggal Pancasila. HMI yang bermarkas di Jalan Diponegoro sebagai satu-satunya HMI yang diakui oleh negara. Maka HMI kemudian kerap disebut dengan HMI DIPO untuk membedakan dengan HMI-MPO. HMI telah membuktikan eksistensinya sebagai organisasi gerakan yang mempunyai landasan yang disebut Nilai-nilai Dasar Perjuangan HMI (NDP). Pada Kongres Jambi 1999 HMI kembali ke Khittah kembali kepada asas Islam. merupakan salah satu organisasi mahasiswa terbesar di indonesia
Kongres
Kongres ke-3 di Jakarta pada tanggal 4 September 1953
Kongres ke-4 di Bandung pada tanggal 14 Oktober 1955
Kongres ke-5 di Medan pada tanggal 31 Desember 1957
Kongres ke-6 di Makassar (Ujungpandang) pada tanggal 20 Juli 1960
Kongres ke-7 di Jakarta pada tanggal 14 September 1963
Kongres ke-8 di Solo (Surakarta) pada tanggal 17 September 1966
Kongres ke-9 di Malang pada tanggal 10 Mei 1969
Kongres ke-10 di Palembang pada tanggal 10 Oktober 1971
Kongres ke-11 di Bogor pada tanggal 12 Mei 1974
Kongres ke-12 di Semarang pada tanggal 16 Oktober 1976
Kongres ke-13 di Makassar (Ujungpandang) pada tanggal 12 Februari 1979
Kongres ke-14 di Bandung pada tanggal 30 April 1981
Kongres ke-15 di Medan pada tanggal 26 Mei 1983
Kongres ke-16 di Padang pada tahun 1986
Kongres ke-24 di Jakarta, dengan formatur terpilih Hasanuddin
Kongres ke 25 di Makassar, dengan formatur Terpilih Fajar R Zulkarnaen
Kongres ke 26 di Palembang, dengan formatur terpilih Arip Musthopa
Kongres ke 27 di Depok pada tanggal 5 – 10 November 2008, dengan formatur terpilih Noerfajrieansyah.
»»  READMORE...

latar belakang berdiri HMI

Kalau ditinjau secara umum ada 4 (empat) permasalahan yang menjadi latar belakang sejarah berdirinya HMI.
Situasi Dunia Internasional.

Berbagai argumen telah diungkapkan sebab-sebab kemunduran ummat Islam. Tetapi hanya satu hal yang mendekati kebenaran, yaitu bahwa kemunduran ummat Islam diawali dengan kemunduran berpikir, bahkan sama sekali menutup kesempatan untuk berpikir. Yang jelas ketika ummat Islam terlena dengan kebesaran dan keagungan masa lalu maka pada saat itu pula kemunduran menghinggapi kita.
Akibat dari keterbelakangan ummat Islam , maka munculah gerakan untuk menentang keterbatasan seseorang melaksanakan ajaran Islam secara benar dan utuh. Gerakan ini disebut Gerakan Pembaharuan. Gerakan Pembaharuan ini ingin mengembalikan ajaran Islam kepada ajaran yang totalitas, dimana disadari oleh kelompok ini, bahwa Islam bukan hanya terbatas kepada hal-hal yang sakral saja, melainkan juga merupakan pola kehidupan manusia secara keseluruhan. Untuk itu sasaran Gerakan Pembaharuan atau reformasi adalah ingin mengembalikan ajaran Islam kepada proporsi yang sebenarnya, yang berpedoman kepada Al Qur’an dan Hadist Rassullulah SAW.

Dengan timbulnya ide pembaharuan itu, maka Gerakan Pem-baharuan di dunia Islam bermunculan, seperti di Turki (1720), Mesir (1807). Begitu juga penganjurnya seperti Rifaah Badawi Ath Tahtawi (1801-1873), Muhammad Abduh (1849-1905), Muhammad Ibnu Abdul Wahab (Wahabisme) di Saudi Arabia (1703-1787), Sayyid Ahmad Khan di India (1817-1898), Muhammad Iqbal di Pakistan (1876-1938) dan lain-lain.

Situasi NKRI

Tahun 1596 Cornrlis de Houtman mendarat di Banten. Maka sejak itu pulalah Indonesia dijajah Belanda. Imprealisme Barat selama ± 350 tahun membawa paling tidak 3 (tiga) hal :
• Penjajahan itu sendiri dengan segala bentuk implikasinya.
• Missi dan Zending agama Kristiani.
• Peradaban Barat dengan ciri sekulerisme dan liberalisme.
Setelah melalui perjuangan secara terus menerus dan atas rahmat Allah SWT maka pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta Sang Dwi Tunggal Proklamasi atas nama bangsa Indonesia mengumandangkan kemerdekaannya.
Kondisi Mikrobiologis Ummat Islam di Indonesia
Kondisi ummat Islam sebelum berdirinya HMI dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) golongan, yaitu : Pertama : Sebagian besar yang melakukan ajaran Islam itu hanya sebagai kewajiban yang diadatkan seperti dalam upacara perkawinan, kematian serta kelahiran. Kedua : Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang mengenal dan mempraktekkan ajaran Islam sesuai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ketiga : Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang terpengaruh oleh mistikisme yang menyebabkan mereka berpendirian bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan akhirat saja. Keempat : Golongan kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman, selaras dengan wujud dan hakekat agama Islam. Mereka berusaha supaya agama Islam itu benar-benar dapat dipraktekkan dalam masyarakat Indonesia.
Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan

Ada dua faktor yang sangat dominan yang mewarnai Perguruan Tinggi (PT) dan dunia kemahasiswaan sebelum HMI berdiri. Pertama: sisitem yang diterapkan dalam dunia pendidikan umumnya dan PT khususnya adalah sistem pendidikan barat, yang mengarah kepada sekulerisme yang “mendangkalkan agama disetiap aspek kehidupan manusia”. Kedua : adanya Perserikatan MAHASISWA Yogyakarta (PMY) dan Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di Surakarta dimana kedua organisasi ini dibawah pengaruh Komunis. Bergabungnya dua faham ini (Sekuler dan Komunis), melanda dunia PT dan Kemahsiswaan, menyebabkan timbulnya “Krisis Keseimbangan” yang sangat tajam, yakni tidak adanya keselarasan antara akal dan kalbu, jasmani dan rohani, serta pemenuhan antara kebutuhan dunia dan akhirat.

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diprakasai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa STI (Sekolah Tinggi Islam), kini UII (Universitas Islam Indonesia) yang masih duduk ditingkat I yang ketika itu genap berusia 25 tahun. Tentang sosok Lafran Pane, dapat diceritakan secara garis besarnya antara lain bahwa Pemuda Lafran Pane lahir di Sipirok-Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Beliau adalah anak seorang Sutan Pangurabaan Pane –tokoh pergerakan nasional “serba komplit” dari Sipirok, Tapanuli Selatan-. Lafaran Pane adalah sosok yang tidak mengenal lelah dalam proses pencarian jati dirinya, dan secara kritis mencari kebenaran sejati. Lafran Pane kecil, remaja dan menjelang dewasa yang nakal, pemberontak, dan “bukan anak sekolah yang rajin” adalah identitas fundamental Lafran sebagai ciri paling menonjol dari Independensinya. Sebagai figur pencarai sejati, independensi Lafran terasah, terbentuk, dan sekaligus teruji, di lembaga-lembaga pendidikan yang tidak Ia lalui dengan “Normal” dan “lurus” itu (-Walau Pemuda Lafran Pane yang tumbuh dalam lingkungan nasionalis-muslim terpelajar pernah juga menganyam pendidikan di Pesantren Ibtidaiyah, Wusta dan sekolah Muhammadiyah-) ; pada hidup berpetualang di sepanjang jalanan kota Medan, terutama di kawasan Jalan Kesawan; pada kehidupan dengan tidur tidak menentu; pada kaki-kaki lima dan emper pertokoan; juga pada kehidupan yang Ia jalani dengan menjual karcis bioskop, menjual es lilin, dll.
Dari perjalanan hidup Lafran dapat diketahui bahwa struktur fundamental independensi diri Lafran terletak pada kesediaan dan keteguhan Dia untuk terus secara kritis mencari kebenaran sejati dengan tanpa lelah, dimana saja, kepada saja, dan kapan saja.
Adapun latar belakang pemikirannya dalam pendirian HMI adalah: “Melihat dan menyadari keadaan kehidupan mahasiswa yang beragama Islam pada waktu itu, yang pada umumnya belum memahami dan mengamalkan ajaran agamanya. Keadaan yang demikian adalah akibat dari sitem pendidikan dan kondisi masyarakat pada waktu itu. Karena itu perlu dibentuk organisasi untuk merubah keadaan tersebut. Organisasi mahasiswa ini harus mempunyai kemampuan untuk mengikuti alam pikiran mahasiswa yang selalu menginginkan inovasi atau pembaharuan dalam segala bidang, termasuk pemahaman dan penghayatan ajaran agamanya, yaitu agama Islam. Tujuan tersebut tidak akan terlaksana kalau NKRI tidak merdeka, rakyatnya melarat. Maka organisasi ini harus turut mempertahankan Negara Republik Indonesia kedalam dan keluar, serta ikut memperhatikan dan mengusahakan kemakmuran rakyat”

Namun demikian, secara keseluruhan Latar Belakang Munculnya Pemikiran dan Berdirinya HMI dapat dipaparkan secara garis besar karena faktor, sebagai berikut :
1. Penjajahan Belanda atas Indonesia dan Tuntutan Perang Kemerdekaan
 Aspek Politik : Indonesia menjadi objek jajahan Belanda
 Aspek Pemerintahan : Indonesia berada di bawah pemerintahan kerajaan Belanda
 Aspek Hukum : Hukum berlaku diskriminatif
 Aspek pendidikan : Proses pendidikan sangat dikendalikan oleh Belanda.
- Ordonansi guru
- Ordonansi sekolah liar
 Aspek ekonomi : Bangsa Indonesia berada dalam kondisi ekonomi lemah
 Aspek kebudayaan : masuk dan berkembangnya kebudayaan yang bertentangan dengan kepribadian Bangsa Indonesia
 Aspek Hubungan keagamaan : Masuk dan berkembagnya Agama Kristen di Indonesia, dan Umat Islam mengalami kemunduran
2. Adanya Kesenjangan dan kejumudan umat dalam pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan ajaran islam
3. Kebutuhan akan pemahaman dan penghayatan Keagamaan
4. Munculnya polarisasi politik
5. Berkembangnya fajam dan Ajaran komunis
6. Kedudukan perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan yang strategis
7. Kemajemukan Bangsa Indonesia
8. tuntutan Modernisasi dan tantangan masa depan

Peristiwa Bersejarah 5 Februari 1947
Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan yang berakhir dengan kegagalan. Lafran Pane mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan mengadakan pertemuan secara mendadak yang mempergunakan jam kuliah Tafsir. Ketika itu hari Rabu tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan dengan 5 Februari 1947, disalah satu ruangan kuliah STI di Jalan Setiodiningratan (sekarang Panembahan Senopati), masuklah mahasiswa Lafran Pane yang dalam prakatanya dalam memimpin rapat antara lain mengatakan “Hari ini adalah pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena persiapan yang diperlukan sudah beres. Yang mau menerima HMI sajalah yang diajak untuk mendirikan HMI, dan yang menentang biarlah terus menentang, toh tanpa mereka organisasi ini bisa berdiri dan berjalan”
Lafran Pane mendirikan HMI bersama 14 orang mahasiswa STI lannya, tanpa campur tangan pihak luar.
Pada awal pembentukkannya HMI bertujuan diantaranya antara lain:
1. Mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.
Sementara tokoh-tokoh pemula / pendiri HMI antara lain :
1. Lafran Pane (Yogya),
2. Karnoto Zarkasyi (Ambarawa),
3. Dahlan Husein (Palembang),
4. Siti Zainah (istri Dahlan Husein-Palembang)
5. Maisaroh Hilal (Cucu KH.A.Dahlan-Singapura),
6. Soewali (Jember),
7. Yusdi Ghozali (Juga pendiri PII-Semarang),
8. Mansyur,
9. M. Anwar (Malang),
10. Hasan Basri (Surakarta),
11. Marwan (Bengkulu),
12. Zulkarnaen (Bengkulu),
13. Tayeb Razak (Jakarta),
14. Toha Mashudi (Malang),
15. Bidron Hadi (Yogyakarta).
Faktor Pendukung Berdirinya HMI
1. Posisi dan arti kota Yogyakarta
a. Yogyakarta sebagai Ibukota NKRI dan Kota Perjuangan
b. Pusat Gerakan Islam
c. Kota Universitas/ Kota Pelajar
d. Pusat Kebudayaan
e. Terletak di Central of Java
2. Kebutuhan Penghayatan dan Keagamaan Mahasiswa
3. Adanya tuntutan perang kemerdekaan bangsa Indonesia
4. Adanya STI (Sekolah Tinggi Islam), BPT (Balai Perguruan Tinggi)
5. Gajah Mada, STT (Sekolah Tinggi Teknik).
6. Adanya dukungan Presiden STI Prof. Abdul Kahar Muzakir
7. Ummat Islam Indonesia mayoritas

Faktor Penghambat Berdirinya HMI
Munculnya reaksi-reaksi dari :
1. Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY)
2. Gerakan Pemuda Islam (GPII)
3. Pelajar Islam Indonesia (PII)

FASE-FASE PERKEMBANGAN SEJARAH HMI

1. Fase Konsolidasi Spiritual (1946-1947)
Sudah diterangkan diatas
2. Fase Pengokohan (5 Februari 1947 – 30 November 1947)
Selama lebih kurang 9 (sembilan) bulan, reaksi-reaksi terhadap kelahiran HMI barulah berakhir. Masa sembilan bulan itu dipergunakan untuk menjawab berbagai reaksi dan tantangan yang datang silih berganti, yang kesemuanya itu semakin mengokohkan eksistensi HMI sehingga dapat berdiri tegak dan kokoh.

3. Fase Perjuangan Bersenjata (1947 – 1949)
Seiring dengan tujuan HMI yang digariskan sejak awal berdirinya, maka konsekuensinya dalam masa perang kemerdekaan, HMI terjun kegelanggang pertempuran melawan agresi yang dilakukan oleh Belanda, membantu Pemerintah, baik langsung memegang senjata bedil dan bambu runcing, sebagai staff, penerangan, penghubung. Untuk menghadapi pemberontakkan PKI di Madiun 18 September 1948, Ketua PPMI/ Wakil Ketua PB HMI Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps Mahasiswa (CM), dengan Komandan Hartono dan wakil Komandan Ahmad Tirtosudiro, ikut membantu Pemerintah menumpas pemberontakkan PKI di Madiun, dengan mengerahkan anggota CM ke gunung-gunung, memperkuat aparat pemerintah. Sejak itulah dendam kesumat PKI terhadap HMI tertanam. Dendam disertai benci itu nampak sangat menonjol pada tahun \’64-\’65, disaat-saat menjelang meletusnya G30S/PKI.

4. Fase Pertumbuhan dan Perkembangan HMI (1950-1963)
Selama para kader HMI banyak yang terjun ke gelanggang pertempuran melawan pihak-pihak agresor, selama itu pula pembinaan organisasi terabaikan. Namun hal itu dilakukan secara sadar, karena itu semua untuk merealisir tujuan dari HMI sendiri, serta dwi tugasnya yakni tugas Agama dan tugas Bangsa. Maka dengan adanya penyerahan kedaulatan Rakyat tanggal 27 Desember 1949, mahasiswa yang berniat untuk melanjutkan kuliahnya bermunculan di Yogyakarta. Sejak tahun 1950 dilaksankanlah tugas-tugas konsolidasi internal organisasi. Disadari bahwa konsolidasi organisasi adalah masalah besar sepanjang masa. Bulan Juli 1951 PB HMI dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta.

5. Fase Tantangan (1964 – 1965)
Dendam sejarah PKI kepada HMI merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi HMI. Setelah agitasi-agitasinya berhasil membubarkan Masyumi dan GPII, PKI menganggap HMI adalah kekuatan ketiga ummat Islam. Begitu bersemangatnya PKI dan simpatisannya dalam membubarkan HMI, terlihat dalam segala aksi-aksinya, Mulai dari hasutan, fitnah, propaganda hingga aksi-aksi riil berupa penculikan, dsb.

Usaha-usaha yang gigih dari kaum komunis dalam membubarkan HMI ternyata tidak menjadi kenyataan, dan sejarahpun telah membeberkan dengan jelas siapa yang kontra revolusi, PKI dengan puncak aksi pada tanggal 30 September 1965 telah membuatnya sebagai salah satu organisasi terlarang.

6. Fase Kebangkitan HMI sebagai Pelopor Orde Baru (1966 – 1968)
HMI sebagai sumber insani bangsa turut mempelopori tegaknya Orde Baru untuk menghapuskan orde lama yang sarat dengan ketotaliterannya. Usaha-usaha itu tampak antara lain HMI melalui Wakil Ketua PB Mari\’ie Muhammad memprakasai Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) 25 Oktober 1965 yang bertugas antara lain : 1) Mengamankan Pancasila. 2) Memperkuat bantuan kepada ABRI dalam penumpasan Gestapu/ PKI sampai ke akar-akarnya. Masa aksi KAMI yang pertama berupa Rapat Umum dilaksanakan tanggal 3 Nopember 1965 di halaman Fakultas Kedokteran UI Salemba Jakarta, dimana barisan HMI menunjukan superioitasnya dengan massanya yang terbesar. Puncak aksi KAMI terjadi pada tanggal 10 Januari 1966 yang mengumandangkan tuntutan rakyat dalam bentuk Tritura yang terkenal itu. Tuntutan tersebut ternyata mendapat perlakuan yang represif dari aparat keamanan sehingga tidak sedikit dari pihak mahasiswa menjadi korban. Diantaranya antara lain : Arif rahman Hakim, Zubaidah di Jakarta, Aris Munandar, Margono yang gugur di Yogyakarta, Hasannudin di Banjarmasin, Muhammad Syarif al-Kadri di Makasar, kesemuanya merupakan pahlawan-pahlawan ampera yang berjuang tanpa pamrih dan semata-mata demi kemaslahatan ummat serta keselamatan bangsa serta negara. Akhirnya puncak tututan tersebut berbuah hasil yang diharap-harapkan dengan keluarnya Supersemar sebagai tonggak sejarah berdirinya Orde Baru.

7. Fase Pembangunan (1969 – 1970)
Setelah Orde Baru mantap, Pancasila dilaksanakan secara murni serta konsekuen (meski hal ini perlu kajian lagi secara mendalam), maka sejak tanggal 1 April 1969 dimulailah Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). HMI pun sesuai dengan 5 aspek pemikirannya turut pula memberikan sumbangan serta partisipasinya dalam era awal pembagunan. Bentuk-bentuk partisipasi HMI baik anggotanya maupun yang telah menjadi alumni meliputi diantaranya :
1) Partisipasi dalam pembentukan suasana, situasi dan iklim yang memungkinkan dilaksanakannya pembangunan,
2) Partisipasi dalam pemberian konsep-konsep dalam berbagai aspek pemikiran
3) Partisipasi dalam bentuk pelaksana langsung dari pembangunan.

8. Fase Pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran (1970 – 1998 )
Suatu ciri khas yang dibina oleh HMI, diantaranya adalah kebebasan berpikir dikalangan anggotanya, karena pada hakikatnya timbulnya pembaharuan karena adanya pemikiran yang bersifat dinamis dari masing-masing individu.
Disebutkan bahwa fase pergolakan pemikiran ini muncul pada tahun 1970, tetapi geja-gejalanya telah nampak pada tahun 1968. Namun klimaksnya memang terjadi pada tahun 1970 dimana secara relatif masalah-masalah intern organisasi yang rutin telah terselesaikan. Sementara dilain sisi persoalan ekstern muncul menghadang dengan segudang problema.
Pada tahun 1970 Nurcholis Madjid menyampaikan ide pembaharuan dengan topic keharusan pembaharuan didalam pemikiran Islam dan masalah integritas umat. Sebagai konsekuensinya di HMI timbul pergolakan pemikiran dalam berbagai substansi permasalahan yang. Perbedaan pendapat dan penafsiran menjadi dinamika di dalam menginterpretasikan dinamika persoalan kebangsaan dan keumatan. Hal ini misalnya dalam dialektika dan perbincangan seputar Negara dan Islam, konsep Negara Islam, persoalan Islam Kaffah sampai pada penyesuaian dasar HMI dari Islam menjadi Pancasila sebagai bentuk ijtihad organisasi didalam mempertahankan cita-cita jangka panjang keummatan dan kebangsaan.
9. Fase Reformasi
Secara histories sejak tahun 1995 HMI mulai melaksanakan gerakan reformasi dengan menyampaikan pandangan, gagasan dan kritik terhadap pemerintahan. Sesuai dengan kebijakan PB HMI bahwa HMI tidak akan melakukan tindakan-tindakan inkonstitusional dan konfrontatif. Gerakan koreksi pemerintahanpertama disampaikan pada jaman konggres XX HMI di Istana Negara tanggal 21 Januari 1995. kemudian peringatan MILAD HMI Ke 50 Saudara Ketua Umum Taufiq Hidayat menegaskan dan menjawab kritik-kritik yang menyebutkan bahwa HMI terlalu dekat dengan kekuasaan. Bagi HMI kekuasaan bukanlah wilayah yang haram. Tetapi adalah wilayah pencermatan dan kekritisan terhadap pemerintahan. Kemudian dalam penyampaian Anas Urbaningrun pada MILAD HMI ke 51 di Graha Insan Cita Depok tanggal 22 Pebruari 1998 dengan judul “Urgensi Reformasi bagi Pembangunan Bangsa Yang Bermartabat”.

MASA DEPAN HMI TANTANGAN DAN PELUANG
Kritik terhadap HMI datang dari dalam dan dari luar HMI. Kritik ini sangat positif karena dengan demikian HMI akam mengetahui kekurangan dan kelebihan organisasi. Sehingga kedepan kita mampu memperbaiki dan menentukan sikap dan kebijakan yang sesuai dengan keadaan jaman.
Dari masa kemasa, beberapa persoalan yang dihadapkan pada HMI tentang kritik independensi HMI, kedekatan dengan militer, sikap HMI terhadap komunisme, tuntutan Negara Islam, dukungan terhadap rehabilitasi masyumi, penerimaan azas tunggal Pancasila, adaptasi rasionalitas pemikiran, dan lain-lain yang memberikan penilaian kemunduran terhadap HMI, Yahya Muhaimin dalam konggres HMI ke XX mengemukakan konsep tentang revitalisasi, reaktualisasi, refungsionalisasi, dan restrukturisasi organisasi. Anas Urbaningrum menjawabnya dengan pemberian wacana politik etis HMI. Yakni dengan langkah : Peningkatan visi HMI, intelektualisasi, penguasaan basis dan modernisasi organisasi.
Untuk pencapaian tujuan HMI perlu dipersiapkan kondisi yang tepat sebagai modal untuk merekayasa masa depan sesuai dengan 5 kualitas insan cita HMI. Tantangan yang dihadapi HMI dan masa depan bangsa Indonesia sangat komplek. Tetapi justeru akan menjadi peluang yang sangat baik untuk memperjuangkan cita-cita HMI sampai mencapai tujuan.

PENUTUP

Dengan mengetahui sejarah masa lampau dapat diketahui kebesaran dan semangat juang HMI. Hal tersebut merupakan tonggak bagi HMI untuk meneruskan perjuangan para pendahulunya pada masa kini dan menuju hari esok yang lebih baik. Mempelajari HMI tidak hanya cukup dengan mengikuti training formal. Mempelajari dan menghayati HMI harus dilakukan secara terus menerus tanpa batas kapan dan dimanapun. Dengan cara seperti itulah pemahaman dan penghayatan akan nilai-nilai HMI dapat dilakukan secata utuh dan benar.
Yakin usaha sampai bahagia hmi.
»»  READMORE...

Minggu, 29 Januari 2012

Milan Hantam Cagliari 3-0

Milan - AC Milan memetik kemenangan meyakinkan dengan skor 3-0 saat menjamu Cagliari dalam lanjutan Seri A. Tiga poin dari laga tersebut menjaga Rossoneri dalam persaingan merebut Scudetto dengan Juventus.

Di depan pendukungnya sendiri, San Siro, Senin (30/1/2012) dinihari WIB, Milan membuka keunggulan melalui tendangan bebas Zlatan Ibrahimovic. Gol lainnya dilesakkan Antonio Nocerino dan Massimo Ambrossini, yang membuat Rossoneri memastikan menang dengan skor 3-0.

Hasil laga ini melanjutkan kebangkitan kembali Milan usai dikalahkan Inter Milan dua pekan lalu. Usai tunduk dalam Derby Della Madonnina tersebut Diavolo Rosso memetik empat kemenangan yakni dua kali atas Novara, Lazio dan Cagliari.

Dengan poin 43, anak didik Massimiliano Allegri kini terpaut satu poin dari Juventus di posisi teratas. Bianconeri kemarin juga memetik kemenangan 2-1 saat menjamu Udinese.

Jalannya Pertandingan

Tak terkalahkan dalam 18 pertandingan terakhir kontra Cagliari membuat Milan tampil penuh percaya diri. Peluang pertama didapat saat umpan yang dilepaskan Robinho gagal dituntaskan jadi gol oleh Nocerino.

Tampil kurang menggigit, Milan tak benar-benar punya kesempatan emas menjebol gawang tamunya di babak pertama. Namun sebuah momen tendangan bebas di muka kotak penalti akhirnya mengubah jalannya laga.

Maju sebagai eksekutor tendangan bebas, bola yang disepak Ibra dari luar kotak penalti melengkung ke arah sisi pojok atas gawang Cagliari. Bola yang membentur sisi jaring bagian dalam tak sampai dijangkau kiper Agazzi. Sebuah gol indah dari Ibra.

Tujuh menih kemudian Milan berhasil menggandakan keunggulan, dengan Ibra menjadi pemberi umpan. Menyongsong bola yang dioper Philippe Mexes dari tengah lapangan dengan dadanya, Ibra berfungsi sebagai pemantul si kulit bundar yang kemudian disambar Nocerino dengan tendangan keras. Bola melesak ke dalam gawang, 2-0 untuk Rossoneri.

Di awal babak kedua Milan kembali punya peluang melalui Nocerino, namun kali ini sepakannya bisa dihalau Agazzi. Baru masuk beberapa menit, Stephan El Shaarawy langsung menciptakan peluang saat sepakan yang dia lepaskan meleset tipis saja dari sasaran.

Gol ketiga Milan akhirnya datang di menit 75 melalui Ambrosini, yang masuk lapangan menggantikan Clarence Seedorf. Memanfaatkan umpan dorongan Emanuelson, sepakan gelandang senior Milan itu merobek gawang Cagliari dan mengubah skor jadi 3-0.

Susunan Pemain

Milan: Abbiati; Abate, Nesta, Mexes, Mesbah; Nocerino, Van Bommel, Emanuelson; Seedorf (Ambrosini 67); Ibrahimovic (Inzaghi 84), Robinho (El Shaarawy 62)

Cagliari: Agazzi; Pisano (Thiago Ribeiro 54), Canini, Astori, Agostini; Dessena, Ekdal, Nainggolan (Conti 66); Cossu (El Kabir 58); Ibarbo, Pinilla

sumber : Detik.com
»»  READMORE...

Van Persie Dituduh Menyikut Pemain Villa

London - Kabar kurang sedap menghampiri Robin Van Persie usai kemenangan Arsenal atas Aston Villa di laga Piala FA. Van Persie dituduh menyikut bek lawan, Carlos Cuellar dan FA diminta mengusut insiden itu.

Van Persie tampil sebagai pahlawan The Gunners dengan mencetak dua gol dari titik putih dalam kemenangan 3-2 dinihari tadi. Sedangkan satu gol lainnya di buat oleh Theo Walcott.

Tapi manajer Villa, Alex McLeish menilai striker internasional Belanda itu telah membuat pelanggaran berat tidak lama setelah mencetak gol keduanya. Van Persie terlihat menyikut pemainnya, Cuellar di bagian mukanya.

Si wasit, Michael Jonah berada di dekat insiden tapi tidak menganggapnya sebagai pelanggaran. Meski pemain yang dilanggar sendiri tidak meributkannya, namun McLeish yakin ada kesengajaan dari Van Persie dan meminta FA mengambil tindakan.

"Jika itu adalah sikutan di bagian muka, ya saya ingin mereka (FA) melihatnya," ucap McLeish di Sky Sports. "Saya tidak ingin menunjuk siapa orangnya, tapi ini sesuatu yang Anda tidak ingin lihat."

"Saya melihatnya kejadiannya langsung dan saya belum melihat rekamannya di televisi, tapi itu sepertinya dia menyikutnya di bagian muka. Cuellar bukan seseorang yang jatuh jika dia tidak sakit," lugas McLeish.

sumber : Detik.com
»»  READMORE...

hasil & klasemen liga eropa pekan lalu



Seri A Itali serie a





Tanggal Home Score Away Venue
30/01/2012 Milan 3 - 0 Cagliari Giuseppe Meazza
29/01/2012 Chievo 0 - 3 Lazio Nuovo Bentegodi
29/01/2012 Genoa 3 - 2 Napoli Luigi Ferraris
29/01/2012 Cesena 0 - 1 Atalanta Dino Manuzzi









No Team M M S K SG Nilai
1 Juventus 20 12 8 0 33-13 44
2 Milan 20 13 4 3 43-17 43
3 Udinese 20 11 5 4 29-16 38
4 Lazio 20 10 6 4 30-19 36
5 Inter 20 11 2 7 30-21 35
6 Roma 19 9 4 6 29-21 31
7 Napoli 20 7 8 5 36-24 29
8 Palermo 20 8 3 9 26-27 27
9 Genoa 20 8 3 9 28-36 27
10 Fiorentina 20 6 7 7 20-17 25
11 Parma 20 6 6 8 25-33 24
12 Chievo 20 6 6 8 16-25 24
13 Atalanta 20 7 8 5 24-25 23
14 Cagliari 20 5 8 7 16-21 23
15 Catania 19 5 8 6 22-28 23
16 Bologna 20 5 6 9 18-26 21
17 Siena 20 4 7 9 21-22 19
18 Lecce 20 4 4 12 21-36 16
19 Cesena 20 4 3 13 13-31 15
20 Novara 20 2 6 12 18-40 12












Liga Inggris serie a



Tanggal Home Score Away Venue
22/01/2012 Arsenal 1 - 2 Manchester United Emirates Stadium
22/01/2012 Manchester City 3 - 2 Tottenham Hotspur Etihad Stadium
22/01/2012 Bolton Wanderers 3 - 1 Liverpool Reebok Stadium
21/01/2012 Everton 1 - 1 Blackburn Rovers Goodison Park




No Team M M S K SG Nilai
1 Manchester City 22 17 3 2 60-18 54
2 Manchester United 22 16 3 3 54-21 51
3 Tottenham Hotspur 22 14 4 4 41-24 46
4 Chelsea 22 12 5 5 40-25 41
5 Arsenal 22 11 3 8 39-33 36
6 Newcastle United 22 10 6 6 32-30 36
7 Liverpool 22 9 8 5 25-21 35
8 Stoke City 22 8 6 8 23-33 30
9 Norwich City 22 7 8 7 32-36 29
10 Sunderland 22 7 6 9 29-24 27
11 Aston Villa 22 6 9 7 26-29 27
12 Fulham 22 6 8 8 28-31 26
13 Swansea City 22 6 8 8 23-27 26
14 Everton 22 7 5 10 22-26 26
15 WBA 22 7 4 11 22-31 25
16 QPR 22 5 5 12 22-37 20
17 Bolton Wanderers 22 6 1 15 28-47 19
18 Blackburn Rovers 22 4 6 12 33-45 18
19 Wolves 22 4 6 12 25-40 18
20 Wigan Athletic 22 3 6 13 19-45 15      






Liga Spanyol serie a



Tanggal Home Score Away Venue
30/01/2012 Malaga 2 - 1 Sevilla La Rosaleda
30/01/2012 Racing Santander 2 - 2 Valencia El Sardinero
29/01/2012 Levante 1 - 2 Getafe Ciudad de Valencia
29/01/2012 Villarreal 0 - 0 Barcelona El Madrigal









No Team M M S K SG Nilai
1 Real Madrid 20 17 1 2 70-19 52
2 Barcelona 20 13 6 1 59-12 45
3 Valencia 20 10 6 4 31-22 36
4 Espanyol 20 9 4 7 22-21 31
5 Levante 20 9 4 7 26-24 31
6 Athletic Bilbao 20 7 8 5 30-25 29
7 Malaga 20 8 4 8 24-29 28
8 Atletico Osasuna 19 6 9 4 22-31 27
9 Atletico Madrid 19 7 5 7 30-27 26
10 Sevilla 20 6 8 6 21-22 26
11 Getafe 20 6 7 7 21-26 25
12 Real Sociedad 20 6 6 8 22-28 24
13 Real Betis 20 7 2 11 23-29 23
14 Racing Santander 20 4 10 6 17-24 22
15 Rayo Vallecano 20 6 4 10 23-31 22
16 Mallorca 20 5 7 8 17-25 22
17 Granada 20 6 4 10 14-27 22
18 Villarreal 20 4 8 8 18-28 20
19 Sporting Gijon 20 5 3 12 19-38 18
20 Real Zaragoza 20 2 6 12 15-36 12











»»  READMORE...

Suriah kutuk penghentian misi pemantau Liga

Pemerintah Suriah mengutuk keputusan Liga Arab menghentikan misi pemantaunya di negeri itu.

Menurut Liga Arab keputusan mereka dipicu oleh makin tingginya aksi kekerasan dalam beberapa hari terakhir di Suriah, sementara menurut penguasa setempat putusan itu merupaka upaya untuk menggiring tekanan yang makin kuat terhadap intervensi asing ke dalam negeri mereka.

Dewan Keamanan PBB saat ini tengah menimbang menerbitkan sebuah rancangan resolusi terhadap Suriah.

Sebuah tim utusan Liga Arab akan datang ke New York pekan ini untuk menyampaikan pandanganya di depan sidang Dk PBB.

Suriah mengatakan pihaknya terkejut dengan keputusan penghentian misi pemantau ini dan melihat putusan itu patut "disesalkan".

"Akan ada dampak negatif akibat putusan ini serta memberi tekanan terhadap sikap (DK PBB) dengan tujuan mengundang intervensi asing dan membawa kelompok bersenjata agar kekerasan makin marak," tuding sebuah pernyataan resmi pemerintah yang disiarkan di TV milik negara, SyriaTV.

Misi Liga Arab dibentuk Desember lalu untuk memantau ketaatan Suriah terkait sebuah rancangan untuk mengakhiri pertumpahan darah dalam aksi demo menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Negeri-negeri Arab anggota Liga Selasa lalu memutuskan untuk memperpanjang misi pemantau sepanjang sebulan lagi.

Sejak saat itu kelompok konservatif memperkirakan sudah 200 warga sipil Suriah tewas akibat kekerasan.

Di tangan PBB
Karena makin meningkatnya aksi kekerasan, sejumlah negara Arab termasuk Arab Saudi, memutuskan untuk menarik utusannya dalam misi pemantau hingga akhirnya Sabtu kemarin Liga memutuskan menghentikan kegiatan misi pemantaunya sama sekali.

Aksi demo anti pemerintah Suriah

Sejak selasa lalu, opoisisi mengklaim sedikitnya 200 orang tewas akibat kekerasan.

Menurut organisasi ini para pemantaunya akan tetap berada di hotel tempat mereka menginap di Suriah saat ini.

"Akibat makin kritisnya situasi yang memburuk di Suriah dan terus berlanjutnya aksi kekerasan... diputuskan untuk segera menghentikan kerja misi Liga Arab di Suriah," kata Sekjen Liga, Nabil el-Arabi.

Kelompok oposisi mengatakan keberadaan misi pemantau itu sejak awal dipakai pasukan pemerintah sebagai alasan untuk mengulur waktu.

Fokus internasional nampaknya kini beralih ke sidang DK PBB, dimana muncul isu akan dilakukan pemungutan suara untuk meloloskan terbitnya sebuah rancangan resolusi terhadap Suriah dalam beberapa hari ke depan, meski masih ditentang Rusia.

Dewan akan bertemu pekan ini untuk membahas rancangan yang disiapkan negara Arab, Inggris, Prancis dan Jerman itu.
sumber : Detik.com
»»  READMORE...