Banyaknya proyek mewah yang memakan anggaran besar di DPR RI mengundang banyak kritikan. Anggota DPR dinilai sudah terjebak gaya hedonis yang gemar akan kemewahan.
"DPR sudah lari dari fungsi yang diamanatkan rakyat. Mereka sudah terjebak pada gaya hidup hedonis, tanpa memikirkan bagaimana cara rakyat mensejahterakan rakyat," tutur pengamat hukum Universitas Andalas, Feri Amsari, Selasa (17/1/2012).
Feri menambahkan, proyek-proyek yang memakan dana besar tersebut sebenarnya tidak diperlukan. DPR dinilai bukan lagi lembaga yang bekerja untuk rakyat, namun hanya untuk kepentingan golongan tertentu saja.
"Sekarang ini, mereka sudah tidak lagi berbicara untuk kepentingan rakyat. Sehingga yang menjadi perntanyaan mereka ini memperjuangkan kepentingan siapa?" tegasnya.
Feri juga menilai, adanya perbedaan pendapat dari para anggota dewan jangan dijadikan sebagai tolok ukur. Menurutnya, adanya perbedaan pendapat itu sendiri belum tentu merupakan pernyataan yang benar-benar demi kepentingan rakyat.
"Sejauh ini kita kan belum mengetahui apakah yang menolak atau mendukung itu benar-benar demi kepentingan rakyat. Bila memang yang menolak itu sungguh-sungguh, tentunya mereka harus membuktikan dalam tindakan nyata di lapangan tidak cuma cuap-cuap," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar